Mahasiswa Peduli Lingkungan: Implementasi Program ECOBIN sebagai Wujud Dukungan terhadap SDGs 11 dan 12

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang (01/10/25) — Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Program WCU SDG’s FT menghadirkan inovasi ramah lingkungan bertajuk ECOBIN (Education for Cleanliness & Organized Waste BIN) di lingkungan Fakultas Teknik Undip, Tembalang. Program ini menjadi langkah konkret untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan fokus pada pengelolaan sampah organik yang bernilai ekonomis dan berkelanjutan.

Program ini dilaksanakan oleh tim mahasiswa WCU SDG’s FT yang terdiri dari Davin Raditya, Eva Rizqi Asdy, Matilda Nastiti, Bimma Pradipta, Ahmad Quirin Pires dan Muhammad Rijalmi Siregar, dibawah bimbingan empat (4) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yaitu Dr. Ling Ir. Sri Sumiyati, S.T., M.Si., IPM., ASEAN Eng., Dr. Ir. Anik Sarminingsih, M.T., IPM., ASEAN Eng., Adnan Fauzi, S.T., M.Kom., dan Dr. Eng. Bimastyaji Surya Ramadan, S.T., M.T. Keempat dosen ini berperan penting dalam mengarahkan jalannya program, mulai dari perencanaan, pendampingan teknis, hingga evaluasi di lapangan. Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari Dr.-Ing. Santy Paulla Dewi, S.T., M.T. selaku PIC WCU FT.

Kebersihan lingkungan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Lingkungan yang bersih akan menciptakan suasana nyaman, sehat, dan terbebas dari berbagai penyakit. Namun, permasalahan yang sering muncul adalah masih kurangnya kesadaran dalam mengelola sampah. Sampah yang dibuang sembarangan bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga dapat mencemari tanah, air, serta udara di sekitar kita.

Dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan, Program WCU SDG’s FT UNDIP Education for Cleanliness & Organized Waste BIN (ECOBIN) hadir untuk memberikan edukasi kepada sivitas akademika fakultas teknik terkait pengelolaan lingkungan. Salah satu fokusnya adalah pemilahan sampah. Program ECOBIN mengedukasi sivitas akademika untuk memisahkan sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, botol, dan kertas bisa didaur ulang atau disetorkan ke bank sampah. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga memperoleh nilai tambah dari sampah.

Selain itu, Program ECOBIN juga menekankan bahaya pembakaran sampah sembarangan. Asap dari pembakaran, terutama plastik, mengandung zat berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan, iritasi, hingga risiko kanker. Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk tidak membakar sampah sembarangan. Pemerintah juga telah menetapkan sanksi bagi pembakaran sampah ilegal, baik berupa denda maupun hukuman administratif, sehingga masyarakat perlu semakin sadar akan dampak dan konsekuensi dari tindakan tersebut.

Sebagai bentuk inovasi, Program ECOBIN memperkenalkan konsep Bank Botol, yaitu program yang mendorong sivitas akademika Fakultas Teknik untuk mengumpulkan botol plastik dan membuangnya ke tempat sampah khusus yang telah disediakan. Kebiasaan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya. Selain memperkenalkan konsep tersebut, tim WCU SDG’s Fakultas Teknik juga telah memfasilitasi penyediaan Bank Botol dan menempatkannya di berbagai titik strategis di lingkungan fakultas, seperti Taman Teknik, Masjid Teknik dan setiap kantin departemen.

Melalui program ini, WCU SDG’s FT UNDIP ECOBIN berharap dapat menumbuhkan kesadaran sivitas akademika Fakultas Teknik akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan kampus yang bersih bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama. Dengan kebiasaan yang baik, semua orang dapat menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.